SELAMAT DATANG DI BLOGGER POTD SATYA BUANA CABANG BENGKULU

Senin, 27 Juni 2011

Latihan konsentrasi dalam Satya Buana.

Catatan : Ir. Nazamuddin *)
*) Penulis adalah Sekretaris Umum/Pelatih POTD Satya Buana Cabang Bengkulu

Latihan konsentrasi dilakukan dengan cara :
Duduk bersila dengan punggung, leher diluruskan, lengan tangan lurus diletakkan di atas lutut dengan posisi telapak terbuka menghadap ke atas, mata terpejam dengan bola mata diangkat 200 ke atas, pastikan diri kita berada di dalam tabung sinar putih yang memancar dari bawah ke atas tak terhingga, pusatkan kalimat dzikir “Laa ilaaha illallaah” di kundalini (tiga jari di bawah perut/pusat) dipandu bersama-sama oleh hati dan fikiran. Jika terjadi perobahan lafadz dzikir selama latihan konsentrasi ikuti saja, jangan dilawan yang penting diingat masih dalam koridor mengetarkan Asma-asma Allah. Latihan konsentrasi ini dilakukan selama 10 – 15 menit.
Olah Nafas.
Olah nafas meliputi :
a. duduk nafas pemanasan.
b. nafas dalam gerak jurus.
c. pengintian niat.
d. duduk nafas pendinginan.
e. nafas gerak jurus penutup.
f. duduk nafas tafakur.

Sistem Nafas Dalam Gerak Jurus.
Sistem pernafasan dalam gerak jurus terdiri dari nafas tarik, nafas tahan dan nafas lepas/tolak; nafas tarik panjang halus dan lepas panjang halus; dan nafas lepas panjang halus – tarik panjang halus dan lepas panjang halus (nafas berirama) yang kesemuanya dilakukan melalui sistem pernafasan perut (nafas kundalini).
Nafas tarik : adalah menarik oksigen sebanyak-banyaknya melalui organ pernafasan langsung mengarah ke kundalini.
Nafas tahan : adalah menahan nafas di kundalini secara maksimal sehingga terjadi ketekoran oksigen dalam tubuh.
Nafas lepas/tolak : adalah mengeluarkan nafas melalui organ pernafasan sampai tuntas. Menarik atau melepas nafas dapat dilakukan dengan halus dan pelan atau cepat dan keras, tergantung sistem pernafasan pada tingkat/jenjang tertentu.

Nafas gerak jurus pada tingkat atau jenjang tertentu agar mendapatkan hasil yang diinginkan harus melalui tahapan sebagai berikut :

a. Optimalisasi Oksigen (OO.)

Yaitu menghirup udara melalui hidung sebanyak-banyaknya langsung ke kundalini bersama dengan gerakan awal tangan dan kaki, agar kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar sari-sari makanan dalam tubuh cukup untuk menghasilkan energi. 

b. Tekor Oksigen (TO).

Menahan nafas sampai pada hitungan atau lama gerakan-gerakan tertentu, sehingga kebutuhan oksigen dalam tubuh makin lama makin habis dan mengalami ketekoran oksigen. Pada saat terjadi ketekoran, darah menjadi masam sehingga terjadi induksi elektron dalam tubuh kita.

c. Naluri Oksigen (NO)

Pada jarak tertentu ketika tubuh mengalami ketekoran oksigen, secara naluri tubuh kita akan menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut, sehingga penyekat-penyekat tubuh terbuka, tubuh menjadi sensitif dan peka. Pada saat kondisi seperti ini peserta harus lebih konsentrasi terhadap niat dan dzikir agar tidak terkontaminasi oleh energi yang tidak diridhoi Allah SWT. Kemampuan manusia untuk melakukan sistem pernafasan gerak melalui tahapan OO, TO dan NO rata-rata normal 19 hitungan gerak jurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar