Salah satu syarat diterimanya amal shalih kita adalah lurusnya niat hati kita dalam beramal, yakni mengharap ridha Allah SWT semata. Tiada mengharap wajah lain selain wajah-Nya. Tidak merindukan balasan kecuali dari-Nya. Tiada mendamba pujian selain pujian-Nya. Tiada yang dituju melainkan perjumpaan dengan-Nya.
Kelurusan niat, hanya bisa dirasakan oleh si pemilik hati (manusia) dan hanya diketahui oleh Pemberi hati (Allah SWT). Sebab itulah hati merupakan tumpuan penilaian-Nya.
Ibnul Qayyim rahimahullah, menyebutkan indikator kelurusan niat kita, yakni:
• Tiada yang diingini hati kecuali ridha Rabb-nya.
• Mempersiapkan bekal untuk menyambut hari perjumpaan dengan-Nya.
• Bersedih hati kala waktu berlalu untuk perkara yang tidak diridhai-Nya.
• Puncaknya adalah tiada-lah kita berada di waktu pagi maupun petang melainkan obsesi kita adalah menggapai ridha-Nya.
• Tiada yang diingini hati kecuali ridha Rabb-nya.
• Mempersiapkan bekal untuk menyambut hari perjumpaan dengan-Nya.
• Bersedih hati kala waktu berlalu untuk perkara yang tidak diridhai-Nya.
• Puncaknya adalah tiada-lah kita berada di waktu pagi maupun petang melainkan obsesi kita adalah menggapai ridha-Nya.
Ya Rabb, anugerahkan kepada kami keikhlasan dan kelurusan niat dalam pendakian puncak ubudiyah kepada-Mu. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar